Geostrategi Ketahanan Nasional
A. Pengertian
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi
geografis Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan dan sarana untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi memberi arahan tentang
bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, aman, dan sejahtera.
Geostrategi/ Ketahanan Nasional Indonesia adalah strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografis Negara Indonesia untuk menentukan
kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa
Indonesia, serta memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud konsepsi “Ketahanan Nasional”.
Geostrategi/ Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan
nasional yang harus diwujudkan. Kondisi kehidupan tersebut sejak dini dibina
secara terus menerus dan sinergis mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan,
daerah dan nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudakan kondisi tersebut
dilakukan berdasarkan pemikiran geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan
dirumuskan dengan memelihara kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia.
Konsepsi tersebut dinamakan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa,
berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasionalnya.
Dari definisi tersebut ada beberapa istilah yang perlu
dijelaskan artinya agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran. Istilah-istilah
tersebut adalah:
1) Daya
tahan : kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan,
kuat menderita, atau kuat menaggung beban.
2)
Keuletan : suatu usaha yang terus-menerus secara giat dengan kemauan
keras didalam menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan
dan cita-cita.
3)
Identitas : ciri khas suatu negara sebagai suatu totalitas, yaitu negara
yang dibatasi oleh wilayah, penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan
nasional.
4)
Integritas : kesatuan yang menyeluruh didalam kehidupan bangsa baik
sosial maupun alamiah, potensial, maupun real.
5) Tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan : tantangan merupakan usaha
yang bersifat mengubah atau merombak kebijakan secara kosepsional, dari sudut
kriminal atau politis. Hambatan merupakan usaha yang bersifat atau bertujuan
melemahkan/menghalangi kebijakan, yang tidak bersifat konsepsional dan yang
berasal dari dalam. Kalau berasal dari luar, hambatan ini dapat disebut
gangguan.
Ketahanan Nasional pada hakikatnya merupakan suatu konsepsi
dalam pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraandan kemakmuran serta
pertahanan dan keamanan dalam kehidupan nasional. Untuk dapat mencapai
tujuan Nasionalnya, suatu bangsa harus mempunyai kekuatan, kemampuan, daya
tahan dan keuletan. Inilah yang dinamakan Ketahanan Nasional. Dengan demikian
jelaslah bahwa Ketahanan Nasional harus diwujudkan dengan mempergunakan baik
pendekatan kesejahteraan (prosperty approach) maupun pendekatan keamanan
(security approach).
Kehidupan nasional tersebut diatas meliputi beberapa aspek,
yang dapat dikelompok-kelompokkan sebagai berikut:
(a) Aspek ilmiah,
yang meliputi:
1) Letak
geografis;
2) Keadaan
dan kekayaan alam;
3) Keadaan
dan kemampuan penduduk.
(b) Aspek sosial
(kemasyarakatan), yang meliputi:
1) Ideologi.
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia.
Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Indonesia.
2) Politik.
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan
politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan negara
Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
3) Ekonomi.
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi
serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang
dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945.
4) sosial
budaya. Ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya.
5) Militer
(pertahanan dan keamanan). Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan
sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia
mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi
dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari
dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Perlu dikemukakan disini bahwa sebenarnya Ketahanan Nasional
dapat juga dipandang sebagai suatu kondisi dan suatu strategi.
Ketahanan Nasional sebagai kondisi akan nampak dengan
jelas apabila diajukan pertanyaan ”bagaimana Ketahanan Nasional kita dewasa
ini?” Jelaslah bahwa yang dinyatakan bukan konsepsi, melainkan kondisi bangsa
dan negara Indonesia. Sesuai dengan konsepsi, kondisi Ketahanan Nasional
tersebut mengandung kemampuan untuk menyusun seluruh kekuatan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia. Kekuatan ini diperlukan untuk dapat mengatasi dan
menanggulangi segala macam dan bentuk ancaman yang ditujukan kepada bangsa dan
Negara Indonesia.
Dengan memperhatikan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa apabila kita
berbicara tentang Ketahanan Nasional kita, maka hal ini berarti mempersoalkan tentang
kemampuan dan kelemahan bangsa kita serta ancaman-ancaman yang kita hadapi,
baik dari luar maupun dalam. Dengan demikian kondisi Ketahanan Nasional akan
sangat tergantung pada:
(a)
ancaman atau bahaya yang dihadapi oleh bangsa dan negara;
(b) kemampuan dan daya tahan kita untuk menghadapi ancaman dan bahaya tersebut.
Oleh karena itu perlu dilakukan
apresiasi yang setepat-tepatnya atas kemampuan dan daya tahan diri sendiri
serta ancaman dan bahaya yang
mengancam. Kelemahan-kelemahan diri diri sendiri tidak ditutup-tutupi dan
diabaikan demikian pula ancaman dan bahaya yang dihadapi tidak boleh
diremehkan.
Didalam praktek apresiasi yang setepat-tepatnya sulit untuk dikerjakan oleh
karena diperlukan penelitian dan pengualitatif. Kriteria yang dapat dipakai
untuk mengukur belum diketemukan, oleh karena itu masih merupakan tantangan
bagi kita untuk menemukan alat pengukur atau metode pengukuran, paling tidak
yang bersifat kualitatif.
Ketahanan Nasional sebagai
strategiberpokok pangkal pada masalah kelangsungan hidup (survival) dari suatu
bangsa. Masalah ”survival” ini bukanlah masalah dari Negara dan bangsa
Indonesia saja, tetapi juga menjadi negara-negara sedang berkembang lainnya, bahkan
juga menjadi masalah negara-negara maju, tidak salah apabila dikatakan bahwa
masalah kelangsungan hidup (survival) merupakan masalah utama bagi semua
bangsa. Walaupun masalahnya sama, yaitu masalah survival (kelangsungan hidup),
tetapi bahaya dari ancaman yang dihadapi berbeda, ditambah lagi situasi dan
kondisi negara-negara tadi sangat berlainan, maka cara-cara yang dipilih untuk
mempertahankan kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara dipengaruhi oleh
macam atau jenis bahaya dan ancaman yang dihadapi serta situasi dan kondisi
bangsa dan negara yang bersangkutan.
Dalam hubungan dengan uraian diatas timbul pertanyaan
”strategi apa yang dianut oleh Indonesia?”. Dengan mengingat bahaya ancaman
yang dihadapi Indonesia, yaitu infiltrasi san subversi yang ditujukan kepada
semua bidang kehidupan Nasional serta situasi dan kondisi bangsa kita, dimana
mempunyai kemuk yang sedang membangun, maka strategi yang dipilih ialah
strategi Ketahanan Nasional yang meliputi Ketahanan Nasional dibidang Ideologi,
Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Militer atau Hankam.
B.
Sifat-sifat Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional memiliki beberapa
sifat, yaitu:
1)
Sifat Manunggal
Setiap bangsa yang berusaha mencapai
cita-citanya tidak dapat lepas dari segenap aspek kehidupan Nasionalnya, baik
alamiah maupun yang sosial. Setiap aspek kehidupan tadi saling
pengaruh-mempengaruhi dan saling berkaitan, sehingga sangan sendirinya terdapat
hubungan interpendensi dan korelasi.
Dengan demikian maka segenap aspek
kehidupan Nasional tersebut harus merupakan suatu kesatuan yang bulat/utuh
sehungga mewujudkan sesuatu yang manunggal.
Aspek-aspek kehidupan nasional, seperti telah dikemukakan
diatas meliputi aspek alamiah yang terdiri dari letak geografis, kekayaan alam
dan kemampuan penduduk (tri gatra) dan aspek sosial yang terdiri dari
IPOLEKSOSBUDMIL (pancagatra).
Jadi sifat manunggal berarti bahwa adanya integrasi atara
trigatra dan pancagatra, yang kesemuanya disebut astagatra. Sifat integratif
tidak dapat diartikan pencampur adukan semua aspek, tetapi integrasi
dilaksanakan secara serasi dan selaras.
Dari uraian diatas, maka sifat manunggal didalam Ketahanan Nasional itu adalah
tepat, karena sifat integratif/manunggal merupakan syarat bagi terbentuknya
Kekuatan Nasional yang dapat menciptakan Ketahanan Nasional.
Hal ini sesuai pula dengan salah satu pikiran pokok yang
harus melandasi Ketahanan Nasional, yaitu dengan memandang semua permasalahan.
Secara menyeluruh /integral. Dengan demikian, sifat manunggal didalam Ketahanan
Nasional suatu bangsa merupakan sesuatu yang mutlak.
2)
Sifat mawas ke dalam.
Mawas kedalam berarti bahwa suatu
bangsa harus lebih memperhatikan kedalam dirinya daripada keluar, oleh karena
Ketahanan Nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri
dengan tujuan mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya sendiri. Hal ini tidak
berarti bahwa bangsa itu harus menutup atau mengisolasikan diri dari dunia
luar, juga tidak berarti bahwa bangsa itu harus menjadi bangsa yang
”chauvinist” yaitu bangsa yang hanya mementingkan diri sendiri.
Jadi mawas kedalam merupakan kemampuan
dan kesanggupan untuk terus menerus meneliti kekuatan dan kemampuannya yang
kongkrit selanjutnya bersedia/berusaha untuk menghilangkan atau
setidak-tidaknya mengurangi kelemahan-kelemahan atau kerawanan yang ada serta
memanfaatkan dan meningkatkan kekuatannya demi Ketahanan Nasional. Sifat mawas
kedalam ini harus dimiliki oleh seluruh bangsa itu terutama oleh pimpinan baik
pimpinan formal maupun informal.
Di atas disebutkan bahwa mawas ke dalam
tidak berarti menutup diri terhadap dunia luar. Disadari bahwa dengan kemajuan
teknologi yang pesat maka telah dapat dirasakan makin meningkatnya
interdependensi antar bangsa di dunia sehingga dalam sifat mawas kedalam telah
pula diperhatikan kepentingan-kepentingan negara lain. Dengan demikian
diharapkan bahwa kerukunan antara bangsa sejauh mungkin akan terjamin.
Dari uraian di atas jelas bahwa sifat mawas ke dalam
adalah suatu sifat yang penting untuk Ketahanan Nasional.
3)
Sifat berwibawa
Seperti diuraikan di atas, bahwa
Ketahanan Nasional akan terwujud apabila suatu bangsa dapat mengembangkan semua
unsur kekuatan nasionalnya yang mencakup aspek alamiah maupun nasional maupun
sosial, menjadi satu kesatuan yang bulat. Ketahanan Nasional suatu bangsa yang
mampu menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun
tidak langsung, akan dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara tersebut.
Semakin tinggi Ketahanan Nasional suatu
bangsa semakin besar kemampuannya untuk menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan tersebut diatas, sehingga harus
diperhitungkan oleh pihak-pihak lain. Tingkat Ketahanan Nasional yang
diperhitungkan oleh pihak lain dan mempunyai daya pencegah akan mewujudkan
kewibawaan nasional. Dengan demikian berwibawa merupakan salah satu sifat yang
harus dimiliki oleh Ketahanan Nasional.
4)
Sifat berubah menurut waktu
Konsepsi Ketahanan Nasional adalah
bersifat obyektif umum, maka secara teoritis konsepsi tersebut harus dapat
diterapkan dinegara manapun saja. Satu hal tidak boleh kita lupakan adalah
bahwa faktor situasi dan kondisi negara yang bersangkutan adalah sangat
menentukan (dominan). Situasi dunia internasional akan selalu berubah dan
berkembang terus sesuai dengan kepentingan masing-masing negara berdasarkan
aspirasi nasionalnya masing-masing negara tersebut di dalam mencapai tujuannya.
Bagi bangsa-bangsa yang dalam pengetrapan Konsepsi Ketahanan Nasional mempunyai
salah satu sifat/ciri yang cukup kenyal dan dinamis di dalam menghadapi
perubahan-perubahan situasi dan kondisi baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar, maka bangsa-bangsa tersebut akan dapat mempertahankan eksistensinya.
Perubahan-perubahan perlu disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang sedang atau akan dihadapi, sehingga hal ini
akan memperkuat daya tahan dan keuletan guna meningkatkan kondisi Ketahanan
Nasional disegala bidang. Perlu ditekankan bahwa penyesuaian prubahan untuk
menentukan strategi yang paling tepat guna mempertahankan kelangsungan hidup
bangsa melalui Ketahanan Nasional ini harus selalu dilandasi oleh falsafah
bangsa yang bersangkutan, dan wawasan yang dianut oleh bangsa yang bersangkutan,
yang harus dilaksanakan secara realistis dan pragmatis sesuai kemampuan dan
pembatasan-pembatasan yang ada.
5)
Sifat tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan kekuatan
Konsepsi Ketahanan Nasional tidak
bertujuan untuk menanamkan rasa permusuhan terhadap suatu negara ataupun
sekelompok negara tertentu, serta tidak menyetujui konfrontasi dan dominasi
dalam bentuk apapun. Pada dasarnya, dengan konsepsi Ketahanan Nasional hendak
dibina daya, kekuatan dan kemampuan suatu bangsa dan negara demi terjaminnya
kemerdekaan, kesejahteraan dan kebahagiaan serta keamanan bangsa dan negara itu
sendiri. Daya, kekuatan dan kemampuan bangsa dan negara ini dengan sendirinya
juga dapat diaplikasikan dalam pergaulan internasional untuk menghadapi
tantangan, ancaman, gangguan dan hambatan baik langsung maupu tidak langsung
yang dapat membahayakan kelangsungan hidup, kesejahteraa dan keamanan bangsa
dan negara. Pembentukan dan pengembangan kekuatan nasional itu sendiri, baik
fisik maupun dalam bentuk lainnya, pada dasarnya bukanlah suatu hal yang
negatif. Yang negatif adalah motivasi dari penggunaan kekuatan itu oleh
orang-orang atau negara terhadap negara atau bangsa lain dalam memaksakan
kehendaknya.
Oleh karena itu konepsi Ketahanan
Nasional mengutamakan konsultasi dan saling menghargai di dalam pergaulan hidup
antagonisma dan adu kekuasaan. Hal ini mengabaikan pembangunan, pembinaan, dan
pengembangan kekuatan.
KESIMPULAN
Geostrategi adalah suatu strategi dalam
memanfaatkan kondisi geografis Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan dan
sarana untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi
memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi
dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam
maupun dari luar, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar
tujuan perjuangan nasionalnya.
Kehidupan nasional meliputi beberapa aspek:
Aspek ilmiah, yang meliputi:
1.
Letak
geografis;
2.
Keadaan
dan kekayaan alam;
3.
Keadaan dan kemampuan penduduk.
Aspek sosial
(kemasyarakatan), yang meliputi: Ideologi. Politik. Ekonomi. sosial budaya. Militer
(pertahanan dan keamanan).
Ketahanan Nasional memiliki beberapa sifat, yaitu:
a.
Sifat Manunggal
b.
Sifat mawas ke dalam.
c.
Sifat berwibawa
d.
Sifat berubah menurut waktu
e.
Sifat tidak
membenarkan sikap adu kekuasaan dan kekuatan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar