Senin, 15 April 2013

Perdukunan dan Globalisasi

Perdukunan dan Globalisasi

Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia.
Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Dalam zaman sekarang dukun sudah di ibaratkan seperti dokter dan guru sepiritual, karena setiap mereka-mereka yang percaya pada dukun saat merasa sakit atau gagal pasti mereka akan pergi ke dukun dan meminta bantuan kepada mereka, yang kemudian si pasian akan membayar ongkos pada dukun tersebut. sedangkan perdukunan sumbernya bisa bermacam-macam, dari puasa, meditasi, bertapa atau datang sendiri (tiban) serta adanya barang-barang gaib seperti keris, permata dan sebagainya. Sukar untuk membedakan antara yang benar dan yang batal karena sama-sama mujarab atau dapat menunjukkan dan menyembuhkan segala penyakit. Seperti ingin naik pangkat, ingin naik pamor dll.
         Pada era reformasi dan globalisasi dewasa ini ada fenomena yang menarik di tanah air bahwa menjelang Pemilu Pemilihan presiden (Pilpres) praktek mistik dan perdukunan makin laris. Ini merupakan fenomena yang sangat memprihatinkan. Sebagaimana diwartakan . kemenag-kementrian agama mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Sebab, selain merusak nilai agama juga membawa pengaruh buruk bagi kehidupan berbangsa. Sementara di sisi lain, mulai timbulnlya masyarakat yang akan merasa tak percaya diri jika tidak di-back up dukun. Mereka merasa tak punya pegangan. Padahal perbuatan demikian telah menyeret yang bersangkutan terjerumus ke tindakan syirik.
Contohnya kasus Fenomena baru-baru ini. Perseteruan sengit antara Adi Bing Slamet dengan mantan gurunya Eyang Subur menjadi sorotan heboh seluruh media masa. Beberapa minggu belakangan ini sontak pemberitaan terus menerus menyoroti perseteruan antara kedua belah pihak. Sebenarnya apa sih yang diinginkan oleh Bing Slamet. Dan apa yang sebenarnya terjadi tentang Eyang Subur?
Siapa Sebenernya Eyang Subur ?- Nama Eyang Subur belakangan ini menjadi terkenal, setelah salah satu mantan muridnya sekaligus artis Tanah Air Adi Bing Slamet melaporkan menyebutnya sebagai dukun sesat dan penuh tipu daya.
Walaupun eyang subur melalui kuasa hukumnya, Ramdan Alamsyah membantah semua tuduhan Adi, namun hingga kini masalah keduanya belum tuntas. Bahkan kabar terbaru, Adi Bing Slamet akan membawa kasus eyang Subur ke kepolisian dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Lihat aja sebentar lagi saya akan laporkan dia ke polda. Saksi sudah banyak, barang bukti juga lengkap," ujar pemeran di sinetron Si Entong itu di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
Adi sendiri menurut pengakuannya dulu sempat menolak ketika diajak temannya untuk menemui eyang Subur, namun karena terus dipaksa akhirnya Adi mau menemui eyang Subur. Setelah bertemu dengan eyang Subur, keyakinan Adi yang tak percaya pada dunia perdukunan luntur juga.
Siapa sebetulnya eyang Subur ?
Sosok eyang Subur memang sampai sekarang masih misterius, pasalnya beliau belum ingin muncul di publik berkenaan masalahnya dengan Adi Bing Slamet. Berdasarkan investigasi dari beberapa media hiburan, eyang Subur yang dideskripsikan berusia 70 tahunan beristri 8 bertempat tinggal di Jakarta Barat.
Kediaman Eyang Subur boleh dibilang jauh dari kesan mewah. Rumah yang memiliki lorong dan tepat di bawahnya jalan umum itu terlihat religius. Terdapat mushola dan ditunggu oleh para anak buahnya. Rumah itu terletak di lingkungan kumuh tidak jauh dari komplek mewah Duri Kepa, Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Kini pro dan kontra mengenai eyang Subur beredar di masyarakat. Beberapa artis yang masih dekat dengan eyang Subur menganggap eyang Subur hanya sebagai orang tua tempat dimintai wejangan atau nasihat, Mereka mengaku tidak ada hal-hal yang aneh selama menjadi murid Eyang Subur, malah mereka sering dibantu olehnya.
Mereka secara terang terangan menolak keras segala tuduhan Adi Bing Slamet, hingga akhirnya hubungan mereka dengan Adi menjadi tidak harmonis lagi.
Diantara artis artis yang mengenal eyang Subur baik itu yang pro maupun yang kontra, ada sosok lain yang paling menarik perhatian, yaitu Ujang.
Ujang pernah mendampingi Subur selama 23 tahun sebagai pelayan pribadi atau juru kunci. Bahkan Ujang sudah bekerja untuk Subur sejak dia masih berprofesi sebagai tukang jahit.
Ia membeberkan perihal ritual yang sering dilakukan eyang Subur kepada oraang orang yang datang kepadanya.
"Ada kopi pahit, kopi manis, dan air garam. Air garam diminum dan untuk cuci muka. Kopi manis dihabisin, kopi pahit juga dihabisin," tutur Ujang.
"Saya yang bikinin kopi dan air garam itu untuk tamu," imbuhnya.
Setelah mengkonsumsi tiga jenis minuman tadi, para pasien juga diwajibkan untuk mandi. Kapan pasien-pasien itu harus mandi, waktunya juga ditentukan oleh Subur.
"Mandinya tunggu perintah Eyang. Nanti sisa air mandinya dibuang di tempat-tempat yang ditunjuk Eyang," paparnya.
Menurut Ujang, kebanyakan tamu yang datang ke rumah Subur meminta dilancarkan segala urusan dan usahanya.
Ujang juga membuka asal harta Eyang Subur yang melimpah. Menurutnya, uang berlimpah yang dimiliki Subur berasal dari para tamu yang datang ke rumahnya.
Setiap malam Rabu dan malam Jumat, kata Ujang, ada ratusan orang yang datang. Sebagian besar mereka berharap keberkahan dari Subur dan berharap dilancarkan segala urusannya.
"Paling ramai itu tahun 90, dan 91-an. Satu malam itu bisa 300 orang yang datang. Kalau sekarang-sekarang mah paling 20 atau 15 orang," cerita Ujang, saat ditemui wartawan di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (25/3).
Setiap tamu, biasanya membawakan uang untuk Subur yang disebut sebagai syarat. Perlahan tapi pasti, hartanya pun semakin menggunung.
"Dulu, jamannya saya, satu orang ada yang ngasih 2.000 dollar. Sudah enggak kehitung pokoknya," lanjut Ujang.
Ujang akhirnya memutuskan untuk keluar keluar dari rumah Subur pada 2009 lalu, karena semakin banyak merasakan ketidakberesan di tempat tersebut.
Meninjau dari sisi agama, pernikahan Eyang subur yang mengaku islam  dengan delapan istrinya. Memang Islam membatasi lelaki hanya boleh menikahi dua kali, Lelaki hanya boleh menikah lagi (masih memiliki istri sah), jika diizinkan oleh istri sebelumnya dengan tanpa paksaan dengan catatan bisa berlaku adil

Jika menelah hukum Bunyi Pasal 293 Yang Mengatur Ilmu Perdukunan di RUU KUHP ,Inilah Bunyi Pasal 293 Yang Mengatur Ilmu Perdukunan di RUU KUHP - Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang tengah digodok Dewan Perwakilan Rakyat ternyata mengandung unsur santet. Dalam rancangan undang-undang yang diajukan pemerintah tersebut, pasal 293 mengatur penggunaan ilmu hitam ini.

Berikut ini bunyi pasal 293tersebut:
(1). Setiap orang yang menyatakan dirinya mempunyai kekuatan gaib, memberitahukan harapan, menawarkan, atau memberikan bantuan jasa kepada orang lain bahwa karena perbuatannya dapat menimbulkan penyakit, kematian, penderitaan mental atau fisik seseorang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak kategori IV.
(2) Jika pembuat tindak pidana sebagaimana dimaksudkan pada ayat 
(3) melakukan perbuatan tersebut untuk mencari keuntungan atau menjadikan sebagai mata pencaharian atau kebiasaan, maka pidananya dapat ditambah dengan 1/3 (satu per tiga).

Ahli hukum pidana, Barda Nawawi Arief, yang ikut menyusun beleid itu mengatakan, pasal tersebut merupakan perluasan dari Pasal 162 KUHP yang mengatur larangan membantu tindak pidana.
Bunyinya:

"Barang siapa di muka umum dengan lisan atau tulisan menawarkan untuk memberi keterangan, kesempatan, atau sarana guna melakukan tindak pidana, diancam dengan pidana penjara paling lama 9 bulan atau pidana denda paling banyak Rp 400
juta"

sumber :
http://anisatiaerlita.blogspot.com/2013/04/perdukunan-dalam-globalisasi.html
http://www.berita-ane.com/2013/03/siapa-sebenarnya-eyang-subur.html?m=1 
http://madiunkingdom.blogspot.com/2013/03/inilah-bunyi-pasal-293-yang-mengatur-ilmu-perdukunan-di-ruu-kuhp.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar