Kamis, 12 April 2012

Tugas ke-2 IBD_ilmu budaya dasar (Mk. Softkill) Irpan Pebriyansyah Wawancar kepada masyarakat di Kawasan Bisnis TANAH ABANG – JAKARTA

Berdasarkan sejarah Kota Jakarta, Musik Sambrah, merupakan gabungan seni musik Betawi, Arab, dan India. Pada waktu lampau Di abad ke-18, Tanah Abang yang sudah menjadi kawasan pusat perdagangan banyak dihuni oleh pedagang dari berbagai tempat, kebanyakan dari Betawi, Arab dan India, dari daerah juga banyak. Mereka menggabungkan seni musik asal daerah masing-masing, yang kemudian menghasilkan apa yang kini dikenal sebagai Sambrah sering di pentaskan di lingkungan tanah abang.  
Pasar Tanah Abang tak lagi tampak kotor, semrawut, becek, panas dan dipenuhi para pencopet. Perubahan fisik pada pasar yang identik “Indonesia Mini”, kini tampak lebih modern, aman dan nyaman sukar penuh dengan kreativitas. Tak heran, bila kini telah berdiri gedung mewah lainnya yang juga menjadi pusat grosir tekstil seperti: Metro Tanah Abang dan Jakarta City Center (JACC). yang ikut meramainya pusat grosir tekstil terbesar di Indoneisa dan Asia Tenggara.
Kompleks Pasar Tanah Abang merupakan salah satu objek sejarah di Ibukota. Mengutip buku 250 Tahun Pasar Tanah Abang yang diterbitkan PD Pasar Jaya pada 1982, Tanah Abang tidak terlepas dari sejarah Kota Jakarta. Memang sampai saat ini banyak Profesi masyarakat yang ada di kawasan Tanah Abang ada yang sebagai produsen seperti konveksi (baju muslim, baju anak, baju wanita, korden, tas, dll). adapula yang membuka jasa pengiriman (ekspedisi) maupun penginapan. Sedangkan kebanyakan orang dari Malaysia, Afrika, dan Filiphina, datang berbelanja di pasar Tanah Abang. Juga terdapat perlengkapan produksi busana seperti kancing, resleting, aksesoris, dan sebagainya.
Pintu sukses kawasan tanah abang Daerah selatan kemudian muncul menjadi daerah perkebunan yang diusahakan oleh tuan tanah orang Belanda dan Cina. Jenis perkebunan yang diusahakan antara lain kebun kacang (minyak kacang merupakan bahan komoditi yang laris), kebun jahe, kebun melati, kebun sirih, dan lainnya yang kemudian menjadi nama wilayah sampai sekarang. Karena melimpahnya hasil-hasil perkebunan di daerah tersebut mendorong Justinus Vinek untuk mengajukan permohonan mendirikan sebuah pasar di daerah Tanah Abang
Untuk mengetahui secara langsung maka penulis mewawancara salah seorang pedagang yang sudah lama menjajakan dagangannya di kawasan tanah abang ini.
Nama : Evi
Umur : 42 tahun
Pekerjaan : pedagang baju muslim
Alamat pekerjaan : BLOK .F LT 1 NO 92.A PS REGIONAL TANAH ABANG JAKARTA
                                PUSAT
Wawancara dengan salah satu pedagang di Tanah abang di kutip sebagai berikut :
-          Penulis : “Selamat siang bu.”
-          Pedagang : “Selamat siang dde, boleh barangnya silahkan di pilih”
-          Penulis : “Maaf bu menggangu,bisa wawancara sebentar.”
-          Pedagang : “Oh iya dde silahkan”
-          Penulis : “Baik bu,ibu ini sedang berjualan apa?”
-          Pedagang: “ibu di sini berjualan baju-baju muslim dde.”
-          Penulis : “Sudah lama ibu berjualan di kawasan tanah abang ini?”
-          Pedagang: “yaa.. lumayanlah dde ibu kurang lebih ada sekitar sudah 7 tahun yang lalu di sini jualan sama suami.”
-          Penulis: ”ehmmmp.. Bagaimana tanggapan ibu sebagai pedagang yang sudah lama berjualan di kawasan tanah abang ini tentang lingkungan di sini bu?”
-          Pedagang: ”Maksud ade tentang jual-beli apa gmn ? di sini?”
-          Penulis: “iya bu,maksud saya seperti itu.”
-          Pedagang: “Ohh,kalau di sini ya dde selalu ramai oleh pembeli,apa pun dagangan yang di jual selalu ramai dan di minati pembeli,tergantung juga bagai mana si penjual menawarkan barang dagangannya.”
-          Penulis: “Begitu ya bu,lalu untuk lalu lintas di sini bagai mana bu?”
-          Pedagang: “yaa untuk lalu lintas di sini dde tau sendirilah,namanya juga Jakarta pasti macet apa lagi di sini sering banyak pembeli yang suka parkir seenaknya.. udah lagu lama ”
-          Penulis: “Apakah hal tersebut mempengaruhi proses berdagang ibu?”
-          Pedagang: “yaa di bilang menggangu sih tidak,Cuma kadang suka tidak enak saja melihat kendaraan di sini macet,dan polusinya itu yang amat menggangu.”
-          Penulis: “Lalu,kira-kira untung usaha ibu ini kebanyakan pembelinya berasal dari kalangan mana ya bu?”.
-          Pedagang: “Ohh kalau dagangan ibu ini dde pembelinya,kebanyakan ibu-ibu tp banyak jg pedagang toko yang pesan buat di jual lg di tokonya.”
-          Penulis: “Lalu untuk pemasukannya bu?”
-          Pedagang
-          Penulis: “Baik bu,kan pemerintah jakarta berencana untuk memberikan pajak bagi warung kecil di daerah jakarta dan sekitarnya,nahh agaimana tanggapan bapak sebagai pengusaha warung makanan menanggapi rencana pemerintah dki jakarta tersebut?”
-          Pedagang: “yaa kalau saya sih sangat tidak setuju dde,kan ade tau sendiri bbm saja skrg mau naik,jelas bahan-bahan pokok bakalan naik juga,dan pasti harga-harga  yang di jualkan pun bakalan naik,apa lagi nanti kalau sampai pedangan kecil seperti ibu ini di wajib kan harus membayar pajak tersebut, di sini adjj bayar uang sewa toko mahal ,pokoknya  saya mah teu setujulah.”
-          Penulis: “lalu harapan ibu untuk kedepannya seperti apa bu?”
-          Pedagang: “yaa harapan ibu sih dde semua bahan-bahan pokok,bbm dan yang lainnya bisa murah lah,kita juga kan semua rakyat indonesia ingin menikmati semuanya itu dengan harga yang terjangkau,alias murah,agar semua rakyat di negara kita ini bisa sejahtra semuanya.”
-          Penulis: “ mungikin itu harapan kita semua ya bu.”
-          Pedagang: “ iya dde tau kalo pemerintah mah.”
-          Penulis: “Baik bu mungkin itu saja yang ingin saya wawancarai dengan bapak,maaf ya bu sudah menggangu ibu berjualan.”
-          Pedagang: “Iya dde tidak apa-apa,ibu dengan senang hati bisa berbagi cerita sama ade.”
-          Penulis: “Terima kasih ya bu.”
-          Pedagang: “Sama-sama dde.”
Demikian hasil wawancara saya dengan salah satu pedagan baju yang sudah lama berjualan di sekitar kawasan tanah abang.kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah,banyak sekali kalanganan yang datang ke tanah abang,baik itu hanya untuk sekedar berjalan-jalan,melihat-hilat dagangan yang di jajakan oleh pedagang,bahkan yang ingin makan siang pun banyak pilihan makanan yang di jual dan datang dari berbagai kalangan,dan satu yang paling penting yang dapat penulis kutip adalah,kenaikan bbm akan sangat berpengaruh bagi seluruh aspek di negri ini,terutama di aspek perdagangan,mungkin itu saja yang dapat penulis sampaikan,atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar